Kutu adalah parasit yang mengganggu dan berbahaya. Kutu berukuran antara
kecil hingga sangat kecil, dan termasuk golongan artropoda, yang
memiliki kekerabatan dengan laba-laba. Kutu dapat hinggap dan menularkan
berbagai penyakit serius pada sejumlah hewan, termasuk anjing
peliharaan Anda.
Kutu dapat bertahan hidup selama beberapa bulan tanpa makanan, jika
lingkungannya memenuhi kebutuhan hidupnya. Kutu menghisap darah
inangnya, dan umumnya ditemukan di tempat-tempat yang lembab dan hangat,
seperti kandang hewan, kursi, tempat tidur dan karpet. Kutu bergerak
dengan cepat, sehingga sulit untuk dilihat, tetapi kita dapat melihat
telurnya yang biasanya menempel di helaian bulu/rambut, terutama di
bagian leher, perut, dan dekat pinggul hewan.
Kutu dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni pinjal, caplak dan
tungau. Jenis kutu yang sering menyerang kucing dan anjing adalah jenis
pinjal. Sementara itu, dilihat dari spesiesnya, kutu yang paling sering
dijumpai pada anjing adalah kutu anjing cokelat yang sering juga disebut
kutu merah (Rhipicephalus sanguineus Latreille). Sesuai dengan namanya,
kutu anjing cokelat umumnya memilih anjing sebagai induknya, tetapi
bisa juga hinggap di sejumlah hewan mamalia lainnya.
Siklus hidup kutu terdiri atas tiga tahap, yakni larva, nimfa dan
dewasa. Setelah kutu betina dewasa puas menghisap darah induknya, ia
akan melepaskan hisapan dan meninggalkan induknya untuk mencari tempat
di mana ia akan mengeluarkan sekitar 5.000 telur.
Telur kutu akan menetas sekitar 2-5 minggu tergantung dari kelembaban
dan temperatur di sekitarnya. Larva kutu yang berukuran mikroskopik itu
kemudian akan mencari induk untuk dihisap darahnya selama sekitar satu
minggu, dan kemudian meninggalkan induknya untuk betransformasi menjadi
nimfa. Kemudian, nimfa akan mencari induk lain, di mana ia akan tinggal
dan menghisapi darahnya selama satu minggu, sebelum ia menggenapi
transformasinya menjadi kutu dewasa.
Telur, larva dan nimfa kutu berukuran sangat kecil, hingga nyaris tidak
dapat terdeteksi dengan mata telanjang. Sementara itu, kutu dewasa
berbentuk menyerupai laba-laba, dengan delapan kaki, bentuk tubuh oval
dan berwarna cokelat kemerahan.
Anjing yang dihinggapi kutu akan merasa gatal dan berpotensi mengalami
iritasi kulit. Bila kutu yang menghinggapi tubuhnya cukup banyak, ia
bisa menjadi tak bersemangat.
Beberapa spesies kutu juga bisa menulari manusia. Bahkan, penularan
dapat terjadi jika kurang cermat saat menyingkirkan kutu pembawa
parasit. Oleh sebab itu, Anda harus ekstra hati-hati saat menangani
kutu.
Mencari dan Menyingkirkan Kutu Hewan
Yang perlu Anda perhatikan adalah, anjing tidak dapat menyingkirkan kutu
dari tubuhnya hanya dengan menggaruk, karena kutu biasanya hinggap di
area-area tubuh yang sulit dijangkau, seperti di wajah, telinga, lipatan
kulit di sekitar siku, bawah leher, perut dan di antara jari kaki.
Selain itu, pengangkatan kutu juga harus dilakukan dengan sangat
hati-hati, jangan sampai kepala dan bagian mulut kutu masih tertancap di
bawah kulit anjing, sebab akan menimbulkan benjolan yang besar,
bengkak, bahkan berpotensi menimbulkan infeksi.
Jadi, Anda perlu melakukan pendeteksian dan pengangkatan kutu dengan
cermat. Lakukan pemeriksaan setiap hari, terutama di musim semi saat
pertumbuhan kutu mencapai puncaknya, dan pastikan Anda menggunakan
sarung tangan lateks. Anda juga bisa menggunakan sisir bergigi rapat.
Saat anjing berdiri di samping Anda, sentuhlah pangkal ekornya dan
gerakkan tangan Anda dalam gerakan memijat yang cepat ke arah punggung
hingga belakang kepala. Pastikan jari Anda menyentuh permukaan kulit
anjing dengan konstan dan lembut. Cermati bila mendapati benjolan tak
biasa di permukaan kulitnya.
Saat Anda menemukan benjolan, segera periksa dengan menyingkirkan
bulu-bulu di sekitar area itu, dan carilah penyebabnya, apakah karena
kutu atau karena penyakit kulit lainnya. Jika Anda mendapati kutu di
permukaan kulit anjing, segera singkirkan dengan menggunakan jepitan
(tweezer) berujung lancip. Capit kutu dengan perlahan, dan tariklah
menjauh dari permukaan kulit anjing dengan hati-hati. Pastikan kepala
kutu ikut tertarik.
Setelah itu, cuci bersih area yang sempat dihinggapi kutu dengan sabun
lembut, atau olesi alkohol untuk mencegah infeksi. Semprotkan
hidrokortison atau cairan antibiotik untuk mengurangi iritasi, dan cuci
tangan Anda dengan baik.
Tempatkan kutu di dalam wadah tertutup, dan laporkan pada dokter hewan
Anda. Tanyakan apakah kutu jenis ini dapat menimbulkan penyakit, dan
periksakan apakah anjing Anda telah tertulari penyakit itu.
Mencegah Kutu Hewan
Untuk mencegah serangan kutu lanjutan, pastikan anjing Anda selalu dalam
kondisi kesehatan prima. Ketahuilah bahwa kutu hewan akan memilih untuk
hinggap pada anjing yang sistem kekebalan tubuhnya rendah. Jadi, selalu
periksa kondisi kesehatan anjing Anda secara berkala. Selain itu,
berikan minyak ikan salmon dan probiotik agar imunitas tubuhnya semakin
meningkat.
Selain itu, pastikan Anda selalu membersihkan lingkungan rumah dan
kandang, kemudian lakukan penyemprotan dengan desinfektan khusus kutu.
Pisahkan kucing atau anjing lain yang sehat dengan yang berkutu, dan
lakukan beberapa langkah berikut ini:
1. Shampoo anti kutu
Shampoo anti kutu cocok digunakan pada anak anjing. Selain dapat membasmi kutu/pinjal, shampoo anti kutu juga membuat anjing lebih bersih. Agar anjing dapat terbebas dari kutu, pada saat memandikan, sebaiknya shampoo digunakan dua kali, dan diulang dua minggu kemudian. Setelah itu, untuk tujuan pencegahan, pemberian shampoo dapat dilakukan 1 bulan sekali.
Shampoo anti kutu cocok digunakan pada anak anjing. Selain dapat membasmi kutu/pinjal, shampoo anti kutu juga membuat anjing lebih bersih. Agar anjing dapat terbebas dari kutu, pada saat memandikan, sebaiknya shampoo digunakan dua kali, dan diulang dua minggu kemudian. Setelah itu, untuk tujuan pencegahan, pemberian shampoo dapat dilakukan 1 bulan sekali.
2. Obat tetes dan spray
Ada banyak obat tetes dan spray anti kutu yang dijual di toko-toko hewan peliharaanl. Pilihlah obat tetes yang ampuh membunuh kutu sampai telurnya. Obat ini dianjurkan untuk tidak digunakan pada hewan yang berumur di bawah 2 bulan. Cara pakainya adalah dengan diteteskan di kulit pangkal kepala bagian belakang atau tengkuk, dan tempat-tempat lain yang tidak bisa dijilat sendiri oleh anjing. Agar tuntas, sebaiknya diulangi 2-3 minggu kemudian. Dosisnya sesuai dengan berat badan anjing. Biasanya pemberian obat ini dilakukan setelah pembersihan dulu dengan shampoo kutu.
Ada banyak obat tetes dan spray anti kutu yang dijual di toko-toko hewan peliharaanl. Pilihlah obat tetes yang ampuh membunuh kutu sampai telurnya. Obat ini dianjurkan untuk tidak digunakan pada hewan yang berumur di bawah 2 bulan. Cara pakainya adalah dengan diteteskan di kulit pangkal kepala bagian belakang atau tengkuk, dan tempat-tempat lain yang tidak bisa dijilat sendiri oleh anjing. Agar tuntas, sebaiknya diulangi 2-3 minggu kemudian. Dosisnya sesuai dengan berat badan anjing. Biasanya pemberian obat ini dilakukan setelah pembersihan dulu dengan shampoo kutu.
3. Suntikan Ivermectin
Banyak orang salah kaprah menyebut suntikan ivermectin adalah suntikan anti jamur. Sebenarnya, Ivermectin tidak dapat membasmi jamur, tetapi untuk membasmi cacing dan ektoparasit seperti kutu (pinjal, caplak dan tungau). Injeksi Ivermectin harus dilakukan dengan hati-hati pada hewan yang berumur kurang dari 4 bulan. Suntikan Ivermectin tidak dianjurkan pada hewan yang berumur kurang dari 2 bulan, karena dapat menyebabkan keracunan dan mengganggu perkembangan ginjal.
Banyak orang salah kaprah menyebut suntikan ivermectin adalah suntikan anti jamur. Sebenarnya, Ivermectin tidak dapat membasmi jamur, tetapi untuk membasmi cacing dan ektoparasit seperti kutu (pinjal, caplak dan tungau). Injeksi Ivermectin harus dilakukan dengan hati-hati pada hewan yang berumur kurang dari 4 bulan. Suntikan Ivermectin tidak dianjurkan pada hewan yang berumur kurang dari 2 bulan, karena dapat menyebabkan keracunan dan mengganggu perkembangan ginjal.
4. Bedak anti-kutu
Sebaiknya digunakan sebelum waktu tidur. Bila ada sisa bedak yang menempel atau jatuh di daerah tempat tidurnya, dibiarkan saja, karena bisa sekaligus sebagai langkah preventif untuk mencegah kutu bersarang di tempat tidur hewan. Ulangi selama beberapa hari secara terus menerus. Selanjutnya, ulangi setiap satu kali seminggu, atau bisa juga dua minggu sekali.
Sebaiknya digunakan sebelum waktu tidur. Bila ada sisa bedak yang menempel atau jatuh di daerah tempat tidurnya, dibiarkan saja, karena bisa sekaligus sebagai langkah preventif untuk mencegah kutu bersarang di tempat tidur hewan. Ulangi selama beberapa hari secara terus menerus. Selanjutnya, ulangi setiap satu kali seminggu, atau bisa juga dua minggu sekali.